Selasa, 20 Maret 2012

Misteri Bintang yang Berputar Cepat

Share
Seperti halnya tim detektif, sebuah grup astronom mencoba untuk memecahkan sebuah misteri. Mereka menemukan sebuah bintang aneh yang 25 kali lebih berat dari Matahari dan berputar lebih dari 300 kali lebih cepat – bahkan ia berputar lebih cepat dari bintang manapun yang terkenal sebagai bintang yang masif.Dan selain bintang ini berputar sangat cepat, ia juga brgerak dengan cara yang tidak biasa yakni bergerak lebih lambat dari bintang disekitarnya di angkasa. Sungguh sebuah bola yang aneh!


Bintang yang berputar sangat cepat. Kredit: ESO/M.-R. Cioni/VISTA Magellanic Cloud survey. Acknowledgment: Cambridge Astronomical Survey Unit

Tanda panah pada foto menunjuk pada bintang yang saat ini tengah diselidiki tersebut. Untuk mencoba memahami mengapa bintang ini berputar dan bergerak berbeda dari bintang lain, para astronom mengemukakan sebuah teori untuk menjelaskan hal itu. Sang bintang bisa jadi merupakan bagian dari sepasang bintang ganda di kala ia masih muda. Jika kedua bintang berada sangat dekat, maka bintang akan bergerak lebih cepat dengan “tenaga” dari materi yang ia “hisap” dari bintang pasangannya.

Jumat, 16 Maret 2012

Taburan Keindahan Penghias Langit Malam

Share

Mungkin hampir semua orang akan setuju bahwa memandangi langit bertaburan cahaya bintang menimbulkan suatu perasaan tertentu dalam diri manusia. Bagi orang yang sedang kasmaran, langit malam sering menjadi inspirasi dalam mengekspresikan rasa hatinya. Tidak percaya? Coba hitung ada berapa buah lagu yang melukiskan keindahan langit malam. Sebut saja yang terkenal diantaranya Stardust yang dipopulerkan oleh Nat King Cole dan Fly Me To The Moon oleh Sinatra. Dari negeri sendiri, sang maestro Ismail Marzuki dalam sebuah masterpiece-nya melukiskan kekagumannya pada seorang "Juwita Malam" dengan metafora keindahan bintang timur.

Tetapi keindahan langit malam tidak hanya milik orang-orang sedang kasmaran saja. Gemerlap cahaya bintang dapat menumbuhkan sisi spiritual dari diri seorang manusia. Kemisteriusan dan kemagisan langit malam sejak dahulu telah "menyadarkan" manusia akan adanya kuasa yang lebih besar darinya, yang dapat menguasai apa yang tidak dapat manusia jangkau: langit.

Dalam banyak peradaban kuno sebelum masehi bintang-bintang mempunyai kedudukan yang tinggi. Orang-orang zaman dahulu percaya bintang-bintang di langit mempunyai pengaruh terhadap kehidupan mereka di bumi. Mereka melihat bintang-bintang tersebut sebagai suatu pola -kini dikenal sebagai konstelasi atau rasi bintang- yang menempati suatu wilayah tertentu di langit. Berkembanglah mitologi atau legenda dari berbagai peradaban kuno tentang rasi-rasi bintang.

Minggu, 11 Maret 2012

Bintang Vampir

Share


Anda penggemar Twilight saga? Tertarik ingin melihat bagaimana Vampir bekerja menghisap hidup makhluk lainnya? Kali ini alam semesta punya cerita tentang bintang vampir yang menghisap hidup bintang lainnya.


Sistem Bintang Ganda SS Leporis. Kredit : ESO/Digitized Sky Survey 2. Acknowledgment: Davide De Martin.

Astronom berhasil melihat kisah ini ketika mereka menggabungkan 4 teleskop di Observatorium Paranal milik ESO dan membentuk teleskop virtual berdiameter 130 meter dengan ketajaman pandangan 50 kali lebih tajam dari teleskop Hubble.

Ketajaman dari ke-4 teleskop VLT dalam mengumpulkan cahaya tidak hanya menghasilkan citra atau gambar yang tajam lebih cepat dari biasanya. Yang tampak dari kerja telekop virtual ini adalah sebuah bintang yang kehilangan sebagian besar materinya dihisap oleh pasangan vampirnya. ups! Tapi ada yang menarik. Hasil pengamatan menunjukkan kalau transfer massa dari bintang yang satu ke bintang lainnya bisa lebih lembut dari yang diperkirakan.

Rabu, 07 Maret 2012

Debu Yang Berkilau di Angkasa

Share


Debu itu butiran kotor yang tidak ada gunanya dan tidak ada tujuannya! Itu kan yang ada dalam benak kita ketika melihat debu dan kemudian membersihkannya? Tapi di ruang angkasa, debu merupakan bahan penting dalam pembentukan bintang.


Debu di Nebula Carina yang membentuk bintang baru. Kredit:ESO/APEX/T. Preibisch et al. (Submillimetre); N. Smith, University of Minnesota/NOAO/AURA/NSF (Optical)

Astronom sering berbicara tentang bintang sebagai bola gas raksasa, tapi di dalamnya terdapat banyak sekali debu. Sekarang, yuk lihat foto di halaman ini. Foto ini berasal dari sebuah area di ruang angkasa dimana bintang – bintang baru dilahirkan, dan dikenal dengan nama Nebula Carina. Bagian yang berwarna oranye merupakan obyek yang mengisi bagian terbesar di area itu – dan itu semua adalah DEBU!

Tidak seperti partikel gas, debu tidak hanya digunakan sebagai bahan bakar yang memberi tenaga bagi bintang. Tapi tanpa debu, bintang tidak akan lahir. Bintang hanya bisa terbentuk keika materi di area pembentukan bintang cukup rapat. Disinilah butiran-butiran debu memberi kontribusi yang sangat penting dalam membentuk sebuah bintang baru.

Senin, 05 Maret 2012

Struktur Bintang : Sejarah dan Pengukurannya

Share

Pengetahuan mengenai struktur bintang menempuh perjalanan yang panjang. Untuk mengetahuinya para astronom hanya mengandalkan penampakan bintang dari luar saja. Tulisan ini mencoba mengetengahkan bagaimana perjalanan itu berlangsung.

Apakah bintang itu?


Bintang-bintang. Sumber: Wikipedia

Sebelum menyelam lebih dalam untuk mengetahui struktur bintang, orang harus dapat mendefinisikan terlebih dahulu apakah bintang itu sebenarnya berdasarkan penampakannya dari luar.
Sejak jaman dulu, orang mencoba menerka-nerka apa sebenarnya bintang itu, si bintik-bintik cahaya kecil di langit. Bahwa bintang sebenarnya adalah matahari-matahari lain yang letaknya sangat jauh, sudah dipostulatkan oleh filsuf-filsuf Yunani Kuno, Demokritus dan Epikurus, dan dipertegas pada 1584 oleh Giordano Bruno, seorang filsuf Italia, hingga akhirnya mencapai konsensus di kalangan astronom seabad kemudian.

Minggu, 04 Maret 2012

Cerita di Balik Pergolakan Awan Molekul Kelahiran Bintang

Share
.

Proses terbentuknya bintang memang telah diketahui para astronom. Akan tetapi di balik semua itu, masih saja ada yang tersimpan dalam kabut misteri. Tak bisa dipungkiri mash banyak informasi penting yang harus diungkap satu demi satu ketika instrumen yang tepat telah tersedia.


Nebula Orion yang dipotret Hubble Space Telescope. Kredit : HST

Informasi yang kali ini diperoleh berasal dari Rasi Perseus. Di dalam rasi ini terdapat area yang jadi semacam taman bermain bintang atau kita bisa sebut sebagai area berkumpulnya bintang yang masih kanak-kanak. Dan selayaknya anak-anak, area ini pun tidak tenang melainkan penuh gejolak dan suram. Tak mudah melihat area tersebut, namun kali ini para astronom dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics yang dipimpin oleh Jaime Pineda berhasil melihat dari dekat area kumpulan anak bintang itu. Hasilnya sangat mencengangkan karena para peneliti berhasil mengamati langkah yang sangat penting dalam hal pembentukan bintang.

Sabtu, 03 Maret 2012

Bintang - bintang dan Cara Pengamatannya

Share
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Bintang
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata). Oleh sebab itu, bintang katai putih dan bintang netron yang sudah tidak memancarkan cahaya atau energi tetap disebut sebagai bintang. Bintang terdekat dengan bumi adalah matahari pada jarak sekitar 149.680.000 kilometer, diikuti oleh proxima dan centauri dalam rasi bintang Centaurus berjarak sekitar 4 tahun cahaya. Bintang terbentuk di dalam awan molekul, yaitu sebuah daerah medium antar bintang yang luas dengan kerapatan yang tinggi (meskipun masih kurang rapat jika dibandingkan dengan sebuah acuum chamber yang ada di bumi). Awan ini kebanyakan terdiri dari hidrogen dengan sekitar 23-28% helium dan beberapa persen elemen berat. Komposisi awan dalam awan ini tidak banyak berubah sejak peristiwa nukleosintesis Big Bang pada saat awal alam semesta. gravitasi mengambil peranan sangat penting dalam proses pembentukan bintang. Pembentukan bintang dimulai dengan ketidakstabilan gravitasi dalam awan molekul yang dapat memiliki massa ribuan kali matahari. Ketidakstabilan ini seringkali dipicu oleh gelombang kejut dari supernova atau tumbukan antara dua galaksi. Sekali sebuah wilayah mencapai kerapatan materi yang cukup memenuhi syarat terjadinya instabilitas Jeans, awan tersebut mulai runtuh di bawah gaya gravitasi sendiri.
Berdasarkan syarat instabilitas Jeans, bintang tidak terbentuk sendiri- sendiri, melainkan dalam kelompok yang berasal dari suatu keruntuhan di suatu awan molekul yang besar, kemudian terpecah menjadi konglomerasi individual. Hal ini didukung oleh pengamatan dimana banyak bintang berusia sama tergabung dalam gugus atau asosiasi bintang. Begitu awan runtuh, akan terjadi konglomerasi individual dari debu dan gas yang padat yang disebut sebagai Globula Bok. Globula Bok ini dapat memiliki massa hingga 50 kali matahari. Runtuhnya globula membuat bertambahnya kerapatan. Pada proses ini energi gravitasi diubah menjadi energi panas sehingga temperatur meningkat. Ketika awan protobintang ini mencapai kesetimbangan hidrostatik, sebuah protobintang akan terbentuk di intinya. Bintang pra deret utama ini sering dikelilingi oleh piringan protoplanet. Pengerutan atau keruntuhan awan molekul ini memakan waktu hingga puluhan juta tahun. Ketika peningkatan temperatur di inti, protobintang mencapai kisaran 10 juta kelvin, hidrogen di inti 'terbakar' menjadi helium dalam suatu reaksi termonuklir. Reaksi nuklir di dalam inti bintang menyuplai cukup energi untuk mempertahankan tekanan di pusat sehingga proses pengerutan berhenti. Protobintang kini memulai kehidupan baru sebagai bintang deret utama.